Kamis, 21 Mei 2009

TAJUK RENCANA

Koalisi Partai Papan Tengah


Partai politik mulai mencari rekan koalisi setelah pengumuman resmi KPU tentang hasil pemilu legislatif yang lalu.

Setelah hasil pemilu legislatif disampaikan KPU beberapa waktu lalu,partai politik yang termasuk dalam 10 besar suara terbanyak, mulai mencari rekan koalisi untuk mengosong capres dan cawapres.

Diantaranya Demokrat yang pada awalnya dikabarkan telah menjalin komunikasi politik dengan beberapa partai politik. Partai politik tersebut masing – masing telah menyiapka cawapres, untuk mendampingi SBY maju pada putaran pemilihan presiden 2009.

Secara mengejutkan, SBY memilih Boediono sebagai cawapres yang akan mendampinginya. Budiono yang notabene adalah gubernur BI dan bukan dari kalangan partai politik yang berkoalisi.

Keputusan ini justru memicu trjadinya perpecahan, karena Demokrat dinilai sudah mengambil keputusan tanpa berdiskusi dengan sesama rekan koalisi. Padahal parpol yang berkoalisi telah menyiapkan beberapa nama, dengan harapan hubungan dalam parlemen nantinya bisa lebih mudah bila cawapres yang dipilih adalah nama dari salah satu partai koalisi.

Tiga dari partai yang berkoalisi dengan demokrat diantaranya PAN, PKS dan PPP kemudian mengadakan pertemuan. Ketiganya membicarakan keputusan SBY menggaet Budiono. Mereka menganggap keputusan SBY kurang tepat karena Budiono bukan berasal dari golongan parpol yang berkoalisi.

Hal yang kemudian terjadi adalah ketiga parpol ini berencana untuk membentuk poros alternatif serta mengusung capres dan cawapres mereka sendiri jika SBY tetap pada keputusan awal.

Masalah ini sebenarnya bisa terelakkan apabila Demokrat terbuka dengan rekan koalisinya. Kembali pada prinsip dan kepentingan masing-masing partai, kita berharap siapapun yang menjadi pilihan SBY dan yang berhasil nantinya bisa membawa perubahan pada RI ke arah lebih baik.


INDRA PUJO PRASETIA

153070007


DINAMIKA PILPRES

Sabtu 16 Mei 2009, secar resmi pasangan capres-cawapres yang akan berkompetisi pada Pilpres 2009 diumumkan. Yang paling menarik adalah Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) yang dulu bersanding dengan Jusuf Kalla(JK) kini bersaing.

JK sendiri sering mengatakan, dalam politik tidak ada teman. Sedangkan SBY mengatakan Pilpres adalah politik dan politik.

Sejumlah survey juga melakukan simulasi-kombinasi memasangkan SBY dengan figur-figur lain diluar JK yang mempertimbangkan unsur kepentingan dan kekuatan politik atau keseimbangan kekuatan partai politik serta unsur kebutuhan strategis pemerintahan, menunjukkan SBY-JK tetap mendapatkan hasil yang tertinggi. Sehingga pertandingan SBY-JK paling menarik perhatian dalam Pilpres 2009. Namun capres-cawapres yang lain pun memiliki kekuatan yang diperhitungkan.

Mereka yang bertanding dalam Pilpres 2009 nampak mempertontonkan selera politik personal mereka. Sedangkan di masyarakat menunjukkan bahwa semakin hari orang memilih partai atau figur dan memilih berdasarkan apa yang sudah dikerjakan, yang sedang dikerjakan , dan akan dikerjakan. Sehingga pada masa datang rakyat harus mendapat pilihan-pilihan pemimpin yang lebih berkualitas

Pilpres adalah persoalan masa depan bangsa dan Negara. Siapapun yang terpilih Pilpres 2009 harus mampu jadi tumpuan bagi masa depan bangsa dan Negara. Saat bersaing memperebutkan tahta kepresidenan para capres dan cawapres memang serba politis. Tetapi masalah keadilan, ketentraman, dan kesejahteraan harus dilakukan dengan kerja nyata. Tidak dengan jawaban politis.

(Wilujeng Kurniari/153070040)


Koalisi PDIP, GOLKAR, HANURA, GERINDRA.


Ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menggelar pertemuan disebuah Gedung. Kedatangan pasangan capres-cawapres pertama itu untuk melanjutkan komunikasi danakan tetap pada kesatuan koalisi besar untuk kerjasama dalam kondisi apapun dengan PDIP.

Kans Prabowo Subianto untuk mendampingi capres PDIP Megawati Soekarno Putri di Pilpres mendatang belum tertutup. Bahkan ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu masih menjadi yang terkuat diantara kandidat cawapres Mega yang lain.

“Ya (terkuat) komunikasi masih tetap” ungkap Puan Maharani Ketua Pemberdayaan Wanita PDIP

“PDIP, Golkar, HANURA, GERINDRA, kita masih bersatu imbuhnya mengungkit soal kesepakatan besar keempat partai di parlemen.

Viona arliasari/ 153070012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar