Senin, 01 Juni 2009

UAS

>

WIWIT HAYATI (153070041)


feature

GENDHONG 65 KG, RP.1.500


“barusan karung yang saya gendhong seberat 65Kg tapi kadang bias lebih” ungkap tukem perempuan berumur 47 tahun, yang menghabiskan hari-harinya sebagai buruh gendhong di pasar bringharjo, meski hanya di bayar 1.500 terkadang 2.000.


29 tahun tukem perempuan asli sentolo, kulonprogo menjadi buruh gendhong dipasar bringharjo. Usia yang semakin renta tak menyudutkan semangatnya untuk berhenti menggendhong barang pelanggannya. “ saya tidak tahu kenap a saya bias jadi buruh gendhong seperti sekarang ini”ujar tukem sambil tersenyum.. keadaan ekonomi yang mendorong ia untuk terus menggondhong walau penghasilan yang di peroleh tidak mencukupi. “ setiap menggendhong biasanya para pelanggan saya atau orang-orang membayar saya Rp.1.500 terkadang ada juga yang membayar Rp. 2.000, tergantung orang yang membayar baik atau tidaknya”. Ungkap perempuan beranak 3 ini.

Penghasilan yang mampu dikantongi setiap harinya Rp 50.000 terkadang hanya Rp 15.000, tergantung bagaimana suasana pasar bringharjo ramai pengunjung atau tidak. Bebbanyang digendhongnya bukan lagi ukuran untuk perempuan yang menggendhong. Tukem mampu menggendhong beban 65 kg terkadang bias lebih. Kondisi tubuh yang tidak sekuat waktu muda, menyebabkan tukem sering memaksa beban yang harus dighongnya. Tukem serinmgg kali mengalami kerluhan pada bkondisi tubuhnya yang sering merasa pegal-pegal.” Kejasdian itu terjadi waktu saya akan menaikan karung ke atas mobil, tiba-tiba punggung saya bunyi ternyata kesleo. Waktu itu saya sampai dibawa kerumah sakit, untungnya saya mempunyai askes jadi ada keringanan biaya dari pihak rumah sakit” Ujar perempuan separuh baya.

Setiap hari tukem harus bersaing dengan 500 orang yang berprofesi sama. Di pasar bringharjo buruh gendhong memiliki suatu organisasi yang sering di kenal sebagai perkumpulan buruh gendhong bringharjo. Yang sebagian besar di lakukan oleh kaum wanita yang memiliki tenaga tidak terlalu besar seperti halnya tukem.

>

WIWIT HAYATI (153070041)

Tajuk rencana

Pemimpin lama kinerja lama

Pesta demokrasi di negri ini belum selesai, perebutan kekuasaan tertinggi belum mencapai titik terang. Apakah SBY terpilih lagi? atau tergusur oleh rekan lamanya JK, atau justru megawati yang akan mengulang kisah lamanya menjadi pemimpin. Ketiganya bersaing secara ketat, terbukti pada pemilihan legeslatif ketiga partai yakni Demokrat, Golkar, PDIP bersaing merebut porolehan suara. Ketiga partai masih mengusung orang-orang lama sebagai capres. Demokrat tetap mengajukan SBY sebagai capres. Golkar dengan JK sebagai capres, yang semakin kuat setelah menyatakan berhenti berkoalisi dengan SBY. sementara PDIP mengusung Megawati selaku mantan presiden RI, dimana pada pilpres 2004 kalah saing dengan SBY.

Koalisi menjadi gencar dilakukan ke tiga partai besar. Saling mencari perhatian khalayak, berebut pendamping yang sekiranya mampu mendongkrak popularitas dari capres. Untuk membawa negri ini ke negri yang maju sejahtera, dibutuhkan sosok pemimpin yang sekiranya mampu merubah sistem pemerintahan yang lama kedalam sistem pemerintahan yang baru. Kebaruan sosok pemimpin menjadi ukuran kecintaan rakyat, disatu sisi karena khalayak berharap banyak pemimpin baru mengerti nurani rakyat. Pemimpin lama yakni akan membawa sistem pemerintahan yang lama. terlebih jika saat memimpin pernah melakukan kesalaha dengan merugikan rakyat banyak maka tidak ada kemungkinan untuk tidak merugikan rakyat kembali. usia dalam dunia politik menjadi tolak ukur kesuksesan menjadi pemimpin.

Pemimpin yang diharapkan oleh setiap kalangan masyarakat negri ini adalah pemimpin yang membawa perubahan. Dengan sistem pemerintahan yang baru ini sekiranya akan didapat dari sosok pemimpin baru, bukan dari orang-orang lama yang dirasa tidak membawa perubahan terhadap kemajuan negri. Persiapkan pemimpin baru dengan sistem pemerintahan baru.

Kemajuan negri ini dirasa sangat jauh dari bayangan, namun dengan tekad yang ada yakni kemajuan negri terasa akan semakin dekat. Pemimpin baru merupakan jalan utama untuk meraih kesejahteraan rakyat. Kini saatnya untuk membongkar sistem pemerintahan yang terasa membebankan rakyat.





WIWIT HAYATI (153070041)

Surat pembaca

POLDA DIY

Rawan pencurian

saya anak kos yang bertempat tinggal dibelakang POLDA condongcatur. Mengharapkan pengawasan dari pihak kepolisian untuk menjaga keamanan likungan polda. Pencurian sepeda motor justru sering terjadi di daerah polda sendiri. Beberapa waktu yang lalu tamu anak kos saya kehilangan motor. Beberapa waktu sebelumnya teman saya kehilangan motor di samping POLDA persis, mungkin hanya berjarak 5 sampai 6 meter dari POLDA. Ini sangat menunjukan sekali polisi DIY tidak mampu menjaga keamanan didaerah terdekatnya. Tidak hanya pencurian sepeda motor, namun pencurian kerap terjadi. Saya mengharap keamanan di daerah polda ditingkatkan lagi.














WIWIT HAYATI (153070041)

Arikel oponi

Jatuhnya Pesawat Hercules

Sebuah Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Magetan itu menewaskan 91 orang, termasuk tiga warga setempat. Sedangkan 15 orang terluka. Namun versi lain menyebutkan jumlah korban mencapai 98 orang. Pesawat nahas yang mengangkut 98 penumpang dan 13 kru itu sebenarnya sedang melakukan perjalanan rutin dari Jakarta menuju Madiun, Jatim, sebelum melanjutkan penerbangan ke Makassar, Sulawesi Selatan dan Biak, Papua. Namun, empat kilometer menjelang Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun, pesawat jatuh. Pesawat yang diterbangkan pilot Mayor Penerbang Danu. Masih belum diketahui penyebabnya. Namun kemungkinan besar terjadi karena kelalai kurangnya pengurusan terhadap pesawat. Pesawat hercules dengan no A 1325 layak terbang.

Ukuran biaya naik hercules mejadi sasaran para warga sipil ditujukan untuk mengirit ongkos perjalanan. Namun ongkos yang murah harus berani menjaminkan nyawa. Pesawat hercules tidak memiliki jaminan asuransi namun masih banyak diminati. Tak bisa dipungkiri ini merupakan bisnis sipil di pesawat militer. Seharusnya pihak militer tidak mensalah gunakan hercules.

Kemurahan ongkos terkadang menjadi sorotan utama oleh masyarakat sipil, seharusnya masyarakat kita lebih mementingkan nyawanya dari pada ongkos perjalanan. Pada saat kejadian cuaca daerah magetan cukup tenang. Penyelidikan seharusnya berjalan dengan sungguh-sungguh supaya dapat diketahui masalah yang sesungguhnya. Sebagian banyak penumpang merupakan anggota dari TNI atau keluarga TNI.









WIWIT HAYATI (153070041)

Pojok

Ogkos naik Hercules murah, namun tak ada jaminan asuransi.


hercules Murah, nyawa jadi taruhan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar